Sabtu, 23 April 2011

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR

A.   PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER

1.     Karakter adalah harta yang paling berharga dalam kehidupan manusia

2.  Bangsa yang maju dan jaya tidak semata-mata disebabkan oleh kompetensi, teknologi canggih ataupun kekayaan alamnya, tetapi yang utama dan terutama karena dorongan semangat dan karakter bangsanya

3.     Peran karakter bagi diri seseorang manusia ibarat kemudi bagi sebuah kapal

B.  PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEWUJUDKAN CITA-CITA BANGSA INDONESIA

1.   Cita-cita bangsa Indonesia : melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

2.    Karakter yang diperlukan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia adalah: Kejujuran, kerja keras, bertanggung jawab, adil, peduli, mau bekerjasama, hormat terhadap sesama, menjaga hubungan, mengutamakan keselamatan, rela memaafkan dan sadar akan hidup berkomunitas.

C.    DEVINISI KARAKTER

1.       Character is personality evaluated

2.       Character usually implies an ethical judgment of good or bad

3.       Character is a striving system which underly behavior

4.   Karakter adalah sistem daya juang yang menggunakan nilai-nilai moral yang terpatri dalam diri individu yang melandasi pemikiran, sikap dan perilaku.

5.    Dalam terminologi Islam karakter itu sama dengan Ahlak yaitu sifat yang tertanam di dalam jiwa dan dengan sifat itu seseorang akan secara sepontan dengan mudah memancarkan sikap dan perbuatan.

6.     Allport : watak menunjukkan arti normatif yaitu mengisyaratkan norma tingkah laku tertentu yang menjadi dasar individu atau perbuatannya dinilai oleh orang lain.

7.       Dalam menggambarkan karakter Individu kata baik atau buruk sering dipakai

8.       Karakter adalah suatu konsep etis

9.       Karakter adalah keperibadian yang dievaluasi

10.   Keperibadian adalah Karakter yang dievaluasi

D.   PERMASALAHAN

1.      When character is lost, everythinng is lost

2.     Maraknya korupsi yang terjadi di Negara kita, kejahatan yang terorganisir di bidang hukum, pajak dan imigrasi (contoh kasus Gayus)

E.    PEMBANGUNAN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN

1.        Dalam membangun karakter pelu dikakukan :

a.         Internalisasi tata nilai

b.         Menyadari mana yang boleh dan mana yang tidak boleh

c.         Membentuk kebuasaan

d.        Menjadi teladan

F.     PENDIDIKAN KARAKTER

1.        Pembelajaran (learning)

2.        Pelatihan (coaching)

3.        Pendidikan dan konseling (guidance and konseling)

4.        Pendidikan karakter

G.   MODEL PENDIDIKAN KARAKTER

1.   Model pendidikan karakter yang evektif disekolah selalu melibatkan siswa dalam menentukan agenda-agenda kegiatan belajar, kerjasama antar siswa, serta mendayagunakan bantuan orangtua dan masyarakat.

2.  Matthews and riley (1955) menyimpulkan bahwa pendidikan karakter yang evektif adalah pendidikan yang berlandaskan dan berorientasi pada kehidupan masyarakat. Menurut mereka, kegagalan pendidikan karakter adalah karena isi dan proses pendidikan tidak menggunakan konteks masyarakat untuk memelihara etika dan karakter pada diri siswa.

3.  Pendidikan karakter tanpa menggunakan konteks masyarakat dan budaya tertentu, akan mengakibatkan etika dan karakter tetap bersifat abstrak dan berada di luar ruang lingkup pengalaman peserta didik, sehingga tidak relevan.

4.   Leming (1993) menjelaskan pendekatan yang efektif dalam pendidikan karakter adalah social infuence.

5.     Penelitian Leming (1993) menunjukkan bahwa pendidikan anti narkoba yang menggunakan strategi social inflience mendorong siswa untuk menyadari adanya tekanan dari faktor-faktor sekolah yang dapat menghambat penggunaan obat terlarang dan mendorong siswa untuk berusaha menjauhinya.

6.  Strategi yang digunakan dalam pendidikan karakter adalah tutorial sebaya yang mampu menghadapkan siswa kepada siswa-siswa yang lain sebagai teman sebaya untuk saling memahamkan agar menjauhi obat terlarang.

7.      Strategi lain yang berdampak positif dalam pembentukan karakter adalah cooperative learning yang dapat memacu tumbuhnya perilaku terpuji.

8.      Strategi kooperative learning dapat dilakukan melalui pembagian siswa kedalam kelompok belajar bersama, agar tidak bertanggung jawab terhadap hasil belajar mereka sendiri tetapi juga membantu orang lain agar berhasil.

9.   Penelitian Leming (1993) membuktikan strategi ini berhasil bukan hanya meningkatkan hasil belajar siswa tetapi juga berhasil menumbuhkan kohesi dan toleransi antar etnik, meningkatkan rasa persaudaraan, serta menumbuhkan sikap dan perilaku positif.

H.   MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR

1.   Marlene loched (1990) dalam bukunya improving primary education in developing countries mengungkapkan bahwa pendidikan dasar esensinya merupakan suatu institusi yang menanamkan landasan untuk tumbuhnya karakter siswa sebagai warga negara.

2.        Tahapan perkembangan karakter siswa sekolah dasar

3.        Initial stage

4.        Formal stage

5.        Transitional stage

6.        The stage of meaning

I.       INITIAL STAGE OF THE CHARACTER BUILDING

1.  Keadaan siswa belum memiliki kemampian memahami “benar” dan “salah”, sehingga anak cenderung melakukan apa saja yang mereka kehendaki.

2.     Pendidikan karakter pada tahap ini adalah “pembiasaan” tanpa harus memahami mengapa mereka harus melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

J.      VALUES CLARIVICATION STAGE

1.     Siswa mulai memahami berbagai gejala yang diamatinya dan bagaiman kemampuan rasional dapat memahami alasan mengapa anak harus memiliki nilai, bersikap atau berperilaku tertentu.

2.   Pendidikan karakter pada tahap ini adalah diberikan pemahaman agar mereka dapat menjelaskan gejala dan permasalahan karakter secara rasional. Dijelaskan pentingnya atau bahayanya mereka memiliki nilai, sikap dan perilaku tertentu yang diinginkan.

K.   APLICATION STAGE

1. Pada tahap ini siswa dilibatkan dalam kegiatan atau aplikasi atas pembiasaan dan pemahaman mengenai karakter di dalam situasi yang nyata di sekolah.

2.     Siswa dilibatka dalam berbagai kegiatan nyata dalam rangka menerapkan nilai, sikap dan perilaku sebagai karakter tepuji, mislnya melalui upacara bendera untuk mempertebal kecintaan terhadap negara dan bangsa.

L.    STAGE OF MEANING

1.   Siswa mampu merasakan arti dari nilai, sikap, dan perilaku positif yang telah dipahami dan dilakukannya selama ini, baik dalam hal yang berkaitan atau tidak dengan pembelajaran.

2.     Tahap ini memiliki dampak jangka panjang dan jika sudah mampu mencapai tahap ini siswa dapat memperoleh suatu nilai yang melembaga serta dapat merasakan manfaat dari apa yang mereka lakukan.

M.  CONTOH : PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI (CARING)

1.       Care / pedulikanlah sesamamu. Bersikaplau baik hati, membantu dan mau berbagi.

2.       Ask / tanyakanlah kabar sesamamu. Jadilah pendengar yang baik.

3.       Respect / hormatilah sesama manusia, harta benda, hewan serta bumi.

4.  Include / libatkanlah sesamamu. Perhatikanlah kalau-kalu ada yang kesepian atau merasa   ditinggalkan, dan libatkanlah dia.

5.  Never / jangan pernah mendendam. Maafkanlah sesamamu, maka mereka mungkin akan memaafkanmu.

6.       Give / memberilah kepada sesama. Bersenang hatilah membantu orang

Read More

Selasa, 19 April 2011

SEPULUH TIPS SAAT UJIAN

• Ketika Anda melakukan ujian, Anda sedang mendemonstrasikan kemampuanmu dalam memahami materi  pelajaran, atau dalam melakukan tugas-tugas tertentu.
• Ujian memberikan dasar evaluasi dan penilaian terhadap perkembangan belajarmu.
• Ada beberapa kondisi lingkungan, termasuk sikap dan kondisimu sendiri, yang mempengaruhimu dalam melakukan ujian.
Sepuluh tips untuk membantu Anda dalam mengerjakan ujian:
• Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
Bawalah semua alat tulis yang Anda butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya. Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
• Tenang dan percaya diri.
Ingatkan dirimu bahwa Anda sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.
• Bersantailah tapi waspada.
Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian. Pastikan Anda mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya. Pertahankan posisi duduk tegak.
• Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal. Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit. Ketika Anda membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.
• Jawab soal-soal ujian secara strategis.
Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang Anda ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi. Pertanyaan terakhir yang seharusnya Anda kerjakan adalah: soal paling sulit,yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya, memiliki nilai terkecil.
• Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
Mula-mulai, abaikan jawaban yang Anda tahu salah. Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat Anda abaikan. Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika Anda tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan. Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila Anda yakin akan koreksi yang Anda lakukan.
• Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin Anda tulis. Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak Anda diskusikan dulu.
• Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama. Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu. Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil. Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.
• Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah Anda menjawab semua soal-soal ujian. Periksa lagi bahwa Anda telah menyelesaikan semua pertanyaan. Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca. Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal). Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.
• Analisa hasil ujianmu.
Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya. Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu. Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah. Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.
Sumber: Landsberger, Joe. Ten Tips for Test Taking
Read More

DELAPAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR


Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ia ingin menjadi seorang guru yang profesional, jadi disamping dia harus menguasai sumbstansi bidang studi yang diampu, keterampilan dasar mengajar juga adalah merupakan keterampilan penunjang untuk keberhasilan dia dalam proses belajar mengajar.

Sari dari keterampilan dasar mengajar ini diambil dari berbagai sumber dimana bahan ini digunakan untuk para mahasiswa yang melakukan praktek mengajar di sekolah sebelum dia bekerja sepenuhnya sebagai seorang guru.

Pada kenyataannya dewasa ini banyak para guru yang mengajar dengan pola tradisional dan mengabaikan keterampilan-keterampilan yang sangat mendasar ini.

Keterampilan dasar mengajar ini adalah merupakan panduan pengajaran mikro dengan menggunakan perangkat Sydney Micro Skills (1973).

Keterampilan Dasar Mengajar ini adalah :
1. Keterampilan Bertanya
2. Keterampilan Memberi Penguatan
3. Keterampilan Mengadakan variasi
4. Keterampilan Menjelaskan
5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
6. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
7. Keterampilan Mengelola Kelas
8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

1. Keterampilan Bertanya
Dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh seorang guru tidaklah lepas dari guru memberikan pertanyaan dan murid memberikan jawaban yang diajukan.
Pada kenyataannya di lapangan banyak para guru yang tidak menguasai teknik-teknik dalam memberikan pertanyaan kepada siswa sehingga banyak pertanyaan tersebut hanya bersifat knowledge saja artinya kebanyakan hanya mengandalkan ingatan.
Pengertian dan Rasional keterampilan bertanya bertujuan untuk memperoleh informasi untuk memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir. Pertanyaan yang diberikan bisa bersifat suruhan maupun kalimat yang menuntut respon siswa.

Tujuan-tujuan dalam memberikan pertanyaan tersebut adalah:
Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu pokok bahasan.
Memusatkan perhatian siswa terhadap suatu pokok bahasan atau konsep.
Mendiagnosis kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat siswa belajar.
Mengembangkan cara belajar siswa aktif.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengasimilasikan informasi.
Mendorong siswa mengemukakannya dalam bidang diskusi.
Menguji dan mengukur hasil belajar siswa.
Untuk mengetahui keberhasilan guru dalam mengajar.

Komponen-komponennya yaitu:
1.      Pengungkapan pertanyaan secara jelas
2.      Pemberian Acuan
3.      Pemusatan
4.      Pemindahan Giliran
5.      Penyebaran
6.      Pemberian waktu berfikir
7.      Pemberian Tuntunan

2. Keterampilan Memberi Penguatan
Penguatan adalah suatu respon terhadap suatu tingkah laku dan penampilan siswa. Penguatan adalah suatu respons terhadap suatu tingkah laku siswa yang dapat menimbulkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.
Komponen-komponen dalam keterampilan memberi penguatan adalah:
1)      Penguatan Verbal; penguatan ini dapat dinyatakan dalam 2 bentuk yaitu kata atau kalimat.
2)      Penguatan Non Verbal; bisa berupa mimik atau gerakan badan, mendekati, memberi sentuhan atau memberi kegiatan yang menyenangkan, berupa symbol atau benda maupun penguatan tak penuh sepert “yah, jawabanmu sudah baik tetapi masih perlu disempurnakan”
                              
3. Keterampilan Mengadakan Variasi
Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksud sebagai proses perubahan dalam pengajaran yang dikelompokkan dalam tiga kelompok yaitu; variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam menggunakan alat dan media pembelajaran dan variasi dalam pola interaksi dalam kelas.
Komponennya adalah:
a. Variasi dalam Gaya Mengajar:
1)      Penggunaan variasi suara
2)      Pemusatan perhatian
3)      Kesenyapan
4)      Mengadakan kontak pandang
5)      Gerakan badan dan mimik
6)      Pergantian posisi guru dalam kelas
b. Penggunaan Media dan Bahan Pelajaran
1)      Variasi alat/ bahan yang dapat dilihat
2)      Variasi alat yang dapat didengar
3)      Variasi alat yang dapat diraba dan dimanipulasi
c. Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan Siswa

4. Keterampilan Menjelaskan
Menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan, antara sebab akibat, yang diketahui dan yang belum diketahui.
Komponen-komponen Keterampilan Menjelaskan
a. Merencanakan:
1)      Isi pesan (materi)
2)      Penerima pesan (siswa)
b. Menyajikan suatu penjelasan
1)      Kejelasan
2)      Penggunaan contoh dan ilustrasi
3)      Pemberian tekanan
4)      Balikan

5. Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Yang dimaksud dengan keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan situasi siap mental dan menimbulkan siswa agar terpusat perhatian pada apa yang dipelajari.
Yang dimaksud dengan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari siswa.
a. Komponen Membuka
1)      Menarik perhatian siswa
2)      Menimbulkan motivasi
3)      Memberikan acuan
4)      Membuat kaitan
b. Komponen Menutup
1)      Meninjau kembali
2)      Mengevaluasi

6. Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah merupakah salah satu strategi yang memungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui suatu proses yang memberi kesempatan berfikir, berinteraksi sosial serta berlatih bersikap positif.
Komponen Keterampilan:
1)      Memusatkan perhatian
2)      Memperjelas masalah atau urunan pendapat
3)      Menganalisa pandangan siswa
4)      Meningkatkan urunan siswa
5)      Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
6)      Menutup diskusi

7. Keterampilan Mengelola Kelas
Mengelola kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan keterampilan untuk mengembalikan pada kondisi belajar yang optimal.
a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal Meliputi:
1)      Menunjukkan sikap tanggap
2)      Membagi perhatian
3)      Memusatkan perhatian kelompok
4)      Memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas
5)      Menegur
6)      Memberi penguatan
b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal meliputi:
1)      Modifikasi tingkah laku
2)      Pengelolaan kelompok
3)      Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah

8. Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan
Terjadinya hubungan interpersonal yang sehat dan akrab dapat terjadi antara guru-siswa, maupun antara siswa dan siswa, baik dalam kelompok kecil maupun perorangan.
Komponen Keterampilan:
1)      Keterampilan untuk mengadakan pendekatan secara pribadi
2)      Keterampilan Mengorganisasikan
3)      Keterampilan Membimbing dan memudahkan belajar siswa
4)      Keterampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar

Read More